Misteri Dibalik Serangan UFO Dalam Battle Of Los Angeles
Di 25 Februari 1942 pukul 10:00 pagi saat setempat, di pinggiran timur kota Los Angles berasal pangkalan udara Amerika, terlihat sekitar 24 objek berbentuk piring terbang dari majemuk bentuk cakram yg tidak sama tampaknya pada formasi tempur. Melihat itu, Angkatan Udara Amerika melepaskan puluhan kali, tembakan anti pesawat terbang, serta kurang lebih 2,000 peluru dimuntahkan asal laras senjata. Namun, Armada UFO itu tidak bergeming sedikitpun.
di 7 Januari 1948, Capt Thomas F. Mantell, Jr mengomando 4 unit pesawat P-51 Mustangs berasal Skuadron Kentucky Air National Guard. Kapten Mantell serta timnya mengudara asal Louisville Air Base, tugas mereka artinya melacak dan menembak jatuh UFO. Tidak lama kemudian, Kapten melapor ke Pangkalan Udara, mengatakan, “UFO terus berputar dengan cepat tanpa henti sedetikpun, dengan ketinggian 12.000 meter. Aku mencoba lebih dekat buat melepaskan tembakan….. Tiba-datang UFO itu menambah kecepatan, serta melarikan diri ke timur laut, dengan kecepatan yg fantastis, kini saya wajib ……”
Maksud Capt heroik itu, “saya wajib melepaskan tembakan.”
tetapi laporan tadi datang-tiba berakhir sampai di situ. Selanjutnya rekan oleh Kapten jua jatuh ke tanah, lalu terbakar dengan kobaran api yang membubung ke angkasa. Ad interim rekan lainnya hanya melihat setitik cahaya lemah di timur bahari.
Di 8 Oktober 1956, di lebih kurang pulau Okinawa, Jepang datang-datang dikejutkan dengan munculnya sebuah UFO, serta kebetulan sebuah pesawat tempur dari sekutu Barat yg sedang latihan menggunakan peluru tajam di sekitarnya itu, dengan cepat meresponnya dan segera melepaskan tembakan. Tetapi anehnya UFO itu tidak bergeming meski ditembak menggunakan rentetan peluru. Justru pilot yg melakukan agresi itu yang hancur dan mati di kawasan.
Suatu hari, di Agustus 1966, sebuah UFO menampakkan diri relatif usang pada lebih kurang pangkalan rudal Amerika pada dekat bagian barat, melihat gelagat itu, militer Amerika lalu meluncurkan hampir semua perangkat peluncur rudal sesudah merekam video itu. Namun anehnya, UFO itu tidak bergeming sedikitpun, justru semua perangkat elektronik menjadi lumpuh. Galat satu asal perangkat yang paling sophisticated tiba-tiba meleleh terkena seberkas sinar misterius!
Para ilmuwan Amerika yang mendengar itu, kemudian segera menelitinya. Mereka menyimpulan bahwa peluncur rudal canggih yang meleleh menjadi besi tua itu, mungkin disebabkan sang sesuatu yang mirip menggunakan High Pulse manusia.
Pada 24 September 1957, sebuah unit batalion rudal dan artileri antipesawat pada timur jauh pulau Sakhalin berasal eks Uni Soviet melepaskan tembakan ke tiga pesawat UFO, tetapi ketiga “monster” itu hanya melayang pada udara tanpa menghindar dalam rentetan tembakan rudal, UFO itu tidak bergeming meskipun ditembak dengan mainan Uni Soviet itu.
Ad interim itu, pada sebuah pangkalan rudal pada wilayah Asia Tengah terlihat sebuah UFO, dan rudal yang memiliki pelacakan otomatis itu lalu mengunci UFO tadi. Namun, pada saat peluncuran, diluar dugaan rudal itu meledak sendiri, dan hal ini membuat pasukan Eks Uni Soviet harus menelan pil pahit yg diraciknya sendiri.
Selesainya mengalami serentetan kegagalan demi kegagalan, para ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap UFO tersebut lalu memperingatkan, apabila Anda berkesempatan atau bernasib malang melihat UFO, Anda jangan coba-coba melakukan tindakan “pre-emptive,” sebab itu tidak ubahnya anda menunjukkan keberanian ke sebuah tank menggunakan mengggunakan ketapel, serta itu tidak ada gunanya, bahkan anda akan kehilangan nyawa!
Ciri UFO yang gasal ini tidak dapat dijelaskan menggunakan ilmu pengetahuan serta teknologi terkini, tingkat teknologi tinggi yang menakjubkan berasal karakreristik yg luar biasa ini, membagikan bahwa seluruh itu sepenuhnya bukan akibat karya manusia Bumi waktu ini. Bila begitu, lantas siapa yg menciptakan serta mengendalikan mereka sepenuhnya? Penalaran yg logis ini hanya dapat dijelaskan bahwa UFO itu diciptakan dan dikendalikan sang makhluk yang jauh lebih cerdas berasal kita, manusia Bumi.
